Gini Nih Cerita Presenter TransTV Conchita Caroline Naik Lion Air JT610 Malam Hari Sebelum Kecelakaan Terjadi

Tragedi terjatuhnya pesawat Lion Air JT610 jenis Boeing 737 Max 8 lantas menimbulkan banyak cerita tak terduga. Diantaranya cerita yang datang dari pembawa acara ‘Katakan Putus’ di TransTV, Chonchita Caroline.


Melalui Instastory-nya, Conchita menuliskan kalimat-kalimat begitu panjang dan detail mengenai hal-hal yang dialaminya saat menjadi penumpang pesawat tersebut.


Ya, sebelum pesawat itu jatuh pada Senin (29/10/2018) pagi, Conchita lebih dulu naik maskapai penerbangan tersebut bersama kru ‘Katakan Putus’.

Dan mungkin, pengalaman yang dibagikan Conchita merupakan salah satu penyebab pesawat Lion Air sampai bisa hilang kontak hingga akhirnya jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Sebab, dalam cerita yang dibagikannya, pesawat dalam keadaan ‘bermasalah’.

Mereka bahkan harus sampai menunggu waktu lama di dalam pesawat, di saat pesawat dalam perbaikan.

Di saat bersamaan, di dalam pesawat dalam kondisi yang amat panas, meski sudah malam hari. Itu karena pendingin ruangan atau AC tidak berfungsi baik, hingga menyebabkan salah satu penumpang muntah.

Yang membuat Conchita lebih emosi, tidak ada sedikit pun kesalahan teknis yang dijelaskan ke para penumpang. Seolah-olah ingin disembunyikan.

Lantas, inilah cerita lengkap dari Conchita Caroline yang dihimpun dari TribunStyle.com.

“1.Turut beduka cita atas musibah yang menimpa penumpang serta awak kabin Lion Air JT610.

Cukup bikin gue shock karenaa itu pesawat yang gue dan tim @katakanputus_ttv tumpangi dari Denpasar ke Jakarta TADI MALAM.

Harusnya boarding 18.15 jadi 19.30. Itu pun lama nggak take off, mesin beberapa kali mati & AC-pun mati.

Sempet keluar parkiran & bergerak menuju runway tapi karena ada “kesalahan teknis” yang ngga sedikitpun dijelasin ke penumpang, akhirnya pesawat kembali ke parkiran.

Pesawat parkir selama kurang lebih 30 menit dengan kondisi banyak orang & anak kecil kekurangan oksigen (ada yang muntah) saking panasnya (AC mati, deru mesin terdengar berbeda & lantai pesawat terasa panas banget entah pengaruh mesin atau apa) tanpa adanya penjelasan dari awak kabin apa sebenernya masalah yang lagi dihadepin.

Setelah penumpang banyak yang protes & memaksa pintu dibuka, barulah awak kabin mengijinkan sebagian penumpang keluar cari udara. Gue termasuk beberapa orang terakhir yang keluar karena awalnya gue masih yakin masalah bisa diselesaikan & keluar pesawat hanya akan memperparah situasi. Tapi 15 menit berselang, tetep ngga ada penjelasan dari pihak maskapai sementara suhu dalam pesawat makin meningkat sampe gue nggak kuat duduk diem didalamnya.



2.Setelah mayoritas penumpang ada diluar pesawat, pihak maskapai pun tetap ngga ada yang nyamperin untuk ngasih penjelasan sama penumpang yang terabaikan.


Pihak bandara yang juga ada distu (gue ngga tau nama pekerjaan/titlenya apa, ngga mau nyebut takut salah) bahkan bingung harus menjelaskan apa karena katanya kordinasi antara awak kabin dengan mereka buruk. They’re just as clueless ass we all are.

Setelah cukup lama tiba-tiba aja para penumpang dipaksa masuk karena katanya mau ENGINE CHECKING. Trial. Percobaan.

Gue sempet marah karena udah bayar uang tiket, kita punya hak untuk mempertanyakan keamanan pesawat. Kalo masih trial atau checking, kenapa harus bawa penumpang? Padahal shuttle bus sudah standby disitu untuk mengangkut penumpang kembali ke gedung bandara & menunggu proses pengecekan yang mana menurut gue lebih bijak dilakukan.

Setelah semua penumpang dipaksa masuk kembali, duduk ditempat masing-masing dengan kondisi AC masih tidak menyala & badan kapal super panas, sempat ada pengumuman bahwa pesawat akan take off.

Tapi masalah ngga berhenti sampai disitu. Karena 10 menit kemudian pesawat tetap tidak bergerak dan lampu mesin pesawat sempat mati BEBERAPA KALI. Kedip-kedip kayak error.


3.Pada saat pesawat menuju ke runway pun posisinya penumpang masih ngga yakin dan ngga tau masalah apa sebenrnya yang sedang coba diperbaiki. Masih banyak yang marah-marah protes mengenai kuruangnya oksigen dalam kabin…tapi tetep ngga digubris. Kita tetep dibawa menuju runway sampai akhirnya take off dengan suara mesin yang berbeda dari biasanyam khusunya disisi sebelah kanan badan pesawat.
Suara mesin pun ngga mengalami perubahan selama penerbangan, tetap menderu-deru aneh.

Tapi Alhamdulillah, kita mendarat dengan selamat di Jakarta. Leganya maksimal akhirnya tiba meskipun banyak masalah & jam kedatangan meleset jauh.
Setidaknya kami masih dalam lindunganNya, masih diberikan kesempatan bertemu keluarga dirumah.

Inti dari cerita gue adalah, gue sangat menyayangkan komunikasi buruk pihak maskapai dengan para penumpang.
Cara mereka memperlakukan penumpang kaya ngga ada peduli-pedulinya sama sekali, Padahal mau dibilang tket pesawatnya terjangkau kek, tetep aja penumpang sudah beli & bayar. Masa jaminan keamanan aja ngga ada. Pesawat bermasalah ditutup tutupuin. Ngga ada penjelasan sedikitpun.

Sekali lagi, gue turut berduka cinta atas musibah yang menimpa pesawat JT610 oagi tadi.
Semoga keluarga korban diberilan ketabahan.

Dan semoga ini bisa jadi pengingat buat kita semua untuk selalu bersyukur atas hidup dan RezekiNYA yang masih terus kita nikmati (pray).

Buat maskapainya, semoga ada evakuasi dan perbaikan.
Mulai dari kualitas pesawat, mantenance, customer care, dan lain sebagainya.

Stay Safe Guys.
HALAMAN SELANJUTNYA:

loading...
loading...